Hai Scenetorians! Film Badarawuhi di Desa Penari adalah spin off dari film horor Indonesia terlaris, KKN di Desa Penari. Serunya, film ini kembali menghidupkan elemen mistis yang terinspirasi dari kisah nyata yang sempat viral beberapa tahun lalu. Dalam film ini, kamu akan diajak mendalami mitologi desa Penari yang penuh misteri dan mengungkap sejarah hubungan sosok Badarawuhi yang penuh tipu daya dengan desa tersebut.
Disutradarai oleh Kimo Stamboel, film ini menghadirkan pendekatan yang lebih mendalam terhadap mitologi yang sebelumnya hanya sekilas diperlihatkan di film pendahulunya. Badarawuhi, sosok iblis yang menjelma menjadi penari cantik, merupakan sosok yang menuntut tumbal dari gadis desa tersebut untuk dijadikan penari di dunia Angkara Murka.
Film ini sangat laris di pasaran, telah ditonton oleh 4 juta penonton di seluruh bioskop tanah air dan berhasil tayang selama 48 hari. Apakah film ini overrated atau benar-benar layak untuk ditonton? Yuk, simak review lengkapnya sampai akhir ya!
1. Sinopsis Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari mengisahkan Mila (Maudy Effrosina), seorang gadis muda yang melakukan perjalanan ke Desa Penari untuk menyembuhkan ibunya. Ia ditemani sepupunya, Yuda (Jourdy Pranata), serta dua temannya, Jito (M. Iqbal Sulaiman) dan Arya (Ardit Erwandha), untuk mengembalikan gelang mistis bernama Kawaturih ke desa tersebut.
Namun, saat mereka sampai di sana, mereka mendapati bahwa tetua desa, Mbah Buyut, yang seharusnya memberikan petunjuk, tidak ada. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Badarawuhi (Aulia Sarah) untuk melakukan tipu daya melalui Ratih (Claresta Taufan), yang menjadi perantara antara Mila dan Badarawuhi.
Ratih membawa Mila untuk bertemu dengan Badarawuhi, dan Mila terpengaruh oleh tipu daya Badarawuhi hingga akhirnya menyerahkan Kawaturih padanya. Kembalinya Kawaturih ke tangan Badarawuhi menjadi mimpi buruk bagi desa tersebut, karena hal ini memaksa desa untuk melakukan ritual mempersembahkan seorang gadis sebagai dhawuh—penari yang terjebak di alam iblis atau angkara murka.
Mila terjebak dalam situasi yang mengharuskannya mengikuti ritual sebagai calon dhawuh. Dari tujuh calon dhawuh yang dipersembahkan, Mila dan Ratih menjadi dua calon terkuat. Badarawuhi sangat menginginkan Mila, namun Mila sangat sulit dibujuk. Di Angkara Murka, Mila akhirnya mengetahui nasib ibunya yang terkait erat dengan ritual ini. Ritual ini akhirnya membuka tabir gelap sejarah desa penari dengan Badarawuhi.
2. Pengembangan Karakter dan Akting Pemain

Salah satu kekuatan film ini adalah pengembangan karakter Mila yang terasa manusiawi. Penonton diajak memahami ketakutannya, rasa penasaran, dan keberaniannya menghadapi tipu daya Badarawuhi. Akting pemeran Badarawuhi juga patut diapresiasi, karena mampu memancarkan aura anggun sekaligus menyeramkan.
Karakter Badarawuhi di film ini mendapatkan eksplorasi lebih mendalam dibandingkan dengan film KKN di Desa Penari. Sebagai adaptasi dari kisah nyata yang telah melegenda, film ini memperlihatkan bagaimana Badarawuhi bukan hanya sekadar sosok mistis, tetapi juga simbol dari ritual gelap yang dipercayai di beberapa daerah Indonesia.
Jika di film sebelumya Badarawuhi ini hanya muncul sebagai ancaman tanpa banyak penjelasan, dalam film ini kita diperlihatkan sejarah hubungan Badarawuhi dengan desa tersebut. Dalam film ini juga digambarkan bagaimana proses ritual pemilihan dhawuh dan nasib para dhawuh terpilih di dunia Angkara Murka.
3. Visual dan Atmosfer Horor

Kimo Stamboel sekali lagi membuktikan kepiawaiannya dalam menciptakan atmosfer mencekam. Visualisasi desa yang gelap, kabut tebal, dan suara-suara gamelan yang menyeramkan berhasil membangun suasana horor yang autentik.
Penggunaan efek praktikal juga menambah kesan realistis pada adegan-adegan ritual dan kemunculan makhluk gaib. Dibandingkan dengan KKN di Desa Penari, film ini memiliki tata visual yang lebih detail dan berani, terutama dalam menggambarkan adegan ritual dan adegan mencekam di Angkara Murka.
4. Kelebihan Film Badarawuhi di Desa Penari
Penyajian Mitologi yang Mendalam
Film ini tidak hanya memberikan hiburan horor, tetapi juga mengangkat elemen budaya lokal yang terinspirasi dari kisah nyata, membuatnya terasa lebih relevan dan dekat dengan realita. Pendalaman cerita Badarawuhi membuat film ini terasa lebih kaya.
Pacing Cerita yang Tepat
Tidak ada adegan yang terasa berlebihan atau membosankan. Semua elemen cerita terjalin dengan baik.
Efek Suara
Musik latar yang haunting menambah ketegangan di setiap adegan. Dibandingkan dengan film pendahulunya, efek suara di film ini terasa lebih matang dan mendalam.
5. Kekurangan Film Badarawuhi di Desa Penari
Meski mengesankan, film ini memiliki kelemahan pada beberapa bagian dialog yang terasa kaku. Selain itu, penjelasan beberapa elemen mitologi terasa terlalu singkat sehingga menyisakan pertanyaan.
Jika dibandingkan dengan KKN di Desa Penari, film ini memiliki fokus yang lebih sempit pada karakter tertentu, sehingga elemen ensemble cast yang menonjol di film pertama agak terabaikan.
6. Perbandingan dengan Film KKN di Desa Penari

Badarawuhi di Desa Penari dan KKN di Desa Penari memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan cerita. Jika KKN di Desa Penari fokus pada dinamika kelompok mahasiswa yang menghadapi teror Badarawuhi bersama, film kedua ini lebih terpusat pada satu karakter, yaitu Mila, dan hubungan intensnya dengan Badarawuhi.
Hal ini membuat spin-off ini terasa lebih personal, tetapi mungkin kurang variatif dalam segi konflik. Namun, fokus pada mitologi yang terinspirasi dari kisah nyata tetap berhasil memberikan daya tarik tersendiri. Selain itu, dalam hal horor, Badarawuhi di Desa Penari lebih mengeksplorasi sisi psikologis dan budaya daripada sekadar jump scare.
7. Kesimpulan
Badarawuhi di Desa Penari adalah karya horor adaptasi kisah nyata yang menonjolkan elemen mitologi lokal. Dengan penggalian karakter dan visualisasi ritual yang intens, pengalaman horor yang ditawarkan terasa sangat autentik dan mendalam.
Dengan visual yang memukau, akting yang kuat, dan cerita yang memperdalam mitologi lokal, film ini wajib ditonton oleh pecinta horor dan budaya Indonesia. Dibandingkan dengan KKN di Desa Penari, film ini menawarkan perspektif baru yang lebih fokus pada karakter dan mitologi. Meskipun ada kekurangan kecil, film ini tetap menjadi salah satu karya horor terbaik tahun ini.
Jadi gimana Scenetorians? Apakah menurut kalian film Badarawuhi di desa Penari ini overrated? Kalian bisa nonton film ini di Netflix ya! Buat kamu penggemar film horor adaptasi kisah nyata, kita juga punya 5 Rekomendasi Film Horor Adaptasi Kisah Nyata terbaik di tahun ini loh! Yuk buruan langganan sharing account Netflix di Scenetorium sekarang buat buktiin sendiri apakah film ini overrated atau justru worth it?
Sumber: