Halo, Scenetorian! Libur natal dan tahun baru sudah di depan mata, dan itu artinya waktunya untuk menggulung selimut, menyiapkan popcorn, dan menonton kembali film-film klasik yang tak lekang oleh waktu. Kali ini, kita akan membahas film yang bikin kita semua ingin tersesat di New York saat Natal: Home Alone 2: Lost in New York.
Sebagai sekuel dari Home Alone, film ini kembali membawa kita ke dalam kekacauan seru yang hanya bisa dialami oleh Kevin McCallister (Macaulay Culkin). Tapi, apakah Home Alone 2 Movie ini bisa menyamai keajaiban film pertamanya, atau hanya sekadar pengulangan dengan latar berbeda? Mari kita bedah bersama dengan lebih mendetail!
Kisah yang Familiar Tapi Tetap Menarik

Film ini dimulai dengan kekacauan khas keluarga McCallister. Mereka bersiap untuk liburan ke Florida, dan seperti biasa, semuanya berantakan. Dalam hiruk-pikuk persiapan, Kevin secara ajaib terpisah dari keluarganya di bandara. Alih-alih terbang ke Florida yang cerah, ia malah mendarat di New York City. Ups!
Dengan kartu kredit ayahnya (yang mungkin seharusnya tidak dipercayakan pada anak 10 tahun), Kevin menjelajahi kota besar ini layaknya turis kelas atas. Dia menginap di hotel Plaza yang mewah, menikmati pizza di kamar hotel, dan berjalan-jalan ke tempat-tempat ikonik seperti Central Park. Namun, liburan impian Kevin berubah menjadi misi berbahaya ketika dia bertemu kembali dengan duo penjahat konyol, Harry (Joe Pesci) dan Marv (Daniel Stern), yang kini punya rencana baru: mencuri uang dari toko mainan amal, Duncan’s Toy Chest.
Dari sinilah keseruan dimulai. Kevin, yang sudah “berpengalaman” dari Film Home Alone sebelumnya, merancang serangkaian jebakan yang lebih kreatif dan, jujur saja, lebih brutal dibandingkan di film pertama. Siapa bilang anak kecil tidak bisa jadi arsitek jebakan mematikan?
Elemen Komedi yang Menghibur Semua Usia
Salah satu daya tarik utama Home Alone 2 adalah humornya yang bisa dinikmati oleh semua usia. Anak-anak akan tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan jebakan Kevin, sementara orang dewasa mungkin akan menghargai kecerdasan di balik rencana-rencana yang ia buat. Film ini menggunakan formula komedi slapstick dengan sangat baik, terutama dalam adegan-adegan di mana Harry dan Marv menjadi “korban” jebakan Kevin.
Misalnya, ada adegan di mana Marv terkena aliran listrik hingga rambutnya “meledak” seperti afro, atau ketika Harry secara tidak sengaja membakar kepalanya lagi. Semua ini dipadukan dengan timing komedi yang sempurna, membuat penonton tertawa tanpa henti, meskipun kita tahu dalam kehidupan nyata, mereka seharusnya sudah masuk rumah sakit sejak jebakan pertama.
Namun, ada juga kritik bahwa jebakan di film ini terasa terlalu ekstrem. Misalnya, ada adegan di mana Harry jatuh dari lantai lima setelah terkena balok beton, sesuatu yang di dunia nyata jelas tidak mungkin selamat. Tapi hei, inilah Hollywood, tempat di mana hukum fisika bisa diabaikan demi tawa!
Lokasi: New York sebagai Karakter Tambahan

Salah satu aspek yang membuat Home Alone 2 Movie terasa segar adalah pemilihan lokasi. Jika film pertama lebih berfokus pada ruang domestik, kali ini Kevin mendapatkan panggung yang jauh lebih besar: New York City. Kota ini bukan hanya latar cerita, tetapi juga menjadi bagian keseluruhan dari perjalanan Kevin.
Dari suasana gemerlap Times Square hingga keindahan magis Central Park di musim dingin, setiap adegan terasa hidup dan memberikan rasa nostalgia bagi siapa saja yang pernah mengunjungi kota ini, atau bahkan bagi mereka yang hanya memimpikannya. Duncan’s Toy Chest, meskipun bukan toko nyata, menjadi tempat yang begitu ikonik dan melambangkan keajaiban masa kecil.
Interaksi Kevin dengan Pigeon Lady juga memperlihatkan sisi lain dari New York yang lebih hangat dan humanis, mengingatkan kita bahwa di balik kekacauan kota besar, selalu ada kebaikan. Siapa sangka, wanita dengan ribuan burung bisa jadi sahabat sejati?
Performa Akting yang Tetap Memukau

Macaulay Culkin sekali lagi membuktikan mengapa ia menjadi aktor cilik yang sangat dicintai pada masanya. Karakter Kevin yang cerdas, ceria, dan sedikit nakal terasa sangat natural. Hubungannya dengan Pigeon Lady, diperankan oleh Brenda Fricker, memberikan momen-momen menyentuh yang menyeimbangkan humor slapstick dengan emosi yang lebih mendalam. Siapa yang tidak tersentuh saat Kevin memberikan hadiah Natal berupa ornamen merpati?
Di sisi lain, Joe Pesci dan Daniel Stern kembali memberikan penampilan yang luar biasa sebagai duo penjahat yang tak pernah kapok. Keduanya memiliki chemistry komedi yang sempurna, dan akting mereka dalam menghadapi jebakan Kevin menjadi salah satu alasan utama mengapa Film Home Alone ini tetap menghibur bahkan setelah ditonton berkali-kali. Mereka mungkin penjahat, tapi kita tidak bisa tidak merasa simpati pada nasib malang mereka.
Pesan Moral yang Hangat

Di balik semua komedi dan aksi, Home Alone 2 juga menyampaikan pesan moral yang hangat, terutama tentang arti keluarga dan kebaikan hati. Film ini mengingatkan kita bahwa meskipun keluarga mungkin membuat kita kesal, mereka adalah bagian terpenting dalam hidup kita. Selain itu, hubungan Kevin dengan Pigeon Lady juga mengajarkan tentang pentingnya memberi kesempatan kedua kepada orang lain.
Ada juga pesan tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama. Adegan di mana Kevin menyumbangkan uang ke toko mainan Duncan’s Toy Chest menunjukkan bahwa bahkan anak kecilpun bisa membuat perbedaan. Ini adalah pelajaran berharga bahwa kebaikan tidak mengenal usia.
Kekurangan yang Terasa
Meskipun memiliki banyak kelebihan, Home Alone 2 tidak lepas dari kritik. Salah satu kritik utama adalah plotnya yang terasa seperti pengulangan dari film pertama. Konflik Kevin melawan Harry dan Marv tetap menjadi inti cerita, dengan perubahan hanya pada latar dan skala jebakan. Bagi sebagian penonton, hal ini mungkin membuat film terasa kurang orisinal.
Selain itu, ada beberapa momen yang terasa terlalu dilebih-lebihkan, bahkan untuk ukuran film keluarga. Jebakan Kevin, meskipun lucu, terkadang terasa seperti sesuatu yang mustahil dilakukan oleh seorang anak berusia 10 tahun. Tapi hei, siapa yang peduli tentang logika ketika kita bisa tertawa sampai terpingkal-pingkal?
Nostalgia yang Tak Pernah Gagal
Bagi Scenetorians yang ingin menghabiskan malam liburan dengan tontonan klasik, Home Alone 2: Lost in New York tetap menjadi pilihan yang sempurna. Film ini berhasil menghadirkan humor, aksi, dan sentuhan emosional yang pas. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, pesona Kevin McCallister tetap mampu mencuri hati penonton.
Jadi, siapkan popcorn, nyalakan layar, dan biarkan Kevin McCallister membawa kalian dalam petualangan serunya di kota yang tak pernah tidur. Dan seperti biasa, kami ingin mendengar pendapat kalian, Scenetorians! Apa momen favorit kalian dalam Home Alone 2 Movie ini? Beri tahu kami di kolom komentar!
Baca Juga: Review film Moana 2!
Referensi
https://www.imdb.com/title/tt0104431/
https://www.rottentomatoes.com/m/home_alone_2_lost_in_new_york
https://www.metacritic.com/movie/home-alone-2-lost-in-new-york/
https://www.rogerebert.com/reviews/home-alone-2-lost-in-new-york-1992