Hai, Scenetorians! Kali ini Scenetorium mau ngajak kalian untuk ngobrolin sebuah film yang mungkin udah nggak asing lagi ditelinga, The Pursuit of Happyness. Yes, film yang dibintangi oleh Will Smith dan anaknya, Jaden Smith adalah salah satu karya yang nggak cuma bikin kita terhibur, tapi juga memberikan banyak pelajaran hidup.
The Pursuit of Happyness adalah film biografi yang diangkat dari kisah nyata Chris Gardner, seorang pria yang berjuang keras untuk keluar dari jeratan kemiskinan sambil membesarkan anaknya seorang diri. Meski menghadapi berbagai rintangan, mulai dari kehilangan tempat tinggal hingga kesulitan ekonomi yang menghimpit, Chris tidak pernah menyerah. Dengan tekad yang kuat, kerja keras tanpa henti, dan keyakinan bahwa ia bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk putranya, Chris menjalani kehidupan yang penuh tantangan dalam mengejar impian dan kebahagiaan sejati. Film ini menggambarkan perjuangan luar biasa seorang ayah yang tak hanya bertahan dalam kesulitan, tetapi juga usaha yang luar biasa untuk mengubah nasibnya melalui ketekunan dan kepercayaan diri.
Dalam perjalanan ini, kita diajak melihat betapa kerasnya usaha Chris untuk meraih impiannya, bahkan saat dia hampir kehilangan segalanya. Film ini nggak cuma menghibur, tapi juga sarat akan pelajaran hidup yang mendalam. Siap buat nge-bedah bareng? Yuk, langsung aja kita mulai!
1. Sinopsis Film The Pursuit of Happyness

The Pursuit of Happyness mengisahkan perjalanan inspiratif Chris Gardner (Will Smith), seorang pria yang berjuang keluar dari kemiskinan sambil membesarkan anaknya, Christopher (Jaden Smith), seorang diri.
Kehidupan Chris berubah drastis ketika bisnis alat pemindai tulangnya gagal di pasaran. Ia kehilangan rumah, ditinggalkan istrinya, dan harus tinggal di tempat penampungan bersama anaknya. Bahkan, ada momen memilukan di mana mereka harus tidur di kamar mandi umum karena tidak punya tempat lain untuk berlindung.
Di tengah semua cobaan, Chris menemukan kesempatan menjadi pialang saham melalui program magang tanpa bayaran. Meski penuh tantangan, ia tak pernah menyerah. Film ini membawa kita mengikuti perjuangan Chris, dari titik terendah hingga akhirnya meraih kesuksesan.
2. Kualitas Akting Pemeran Utama

Chemistry antara Will Smith dan Jaden Smith dalam The Pursuit of Happyness benar-benar luar biasa dan menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Will Smith dengan brilian memerankan Chris Gardner, seorang ayah yang tak hanya berjuang melawan kemiskinan tetapi juga berusaha menjaga harapan dan semangat demi masa depan putranya. Ia mampu menghadirkan berbagai emosi secara mendalam—mulai dari kelelahan, keputusasaan, hingga cinta dan keteguhan hati yang begitu besar terhadap anaknya. Salah satu adegan paling menyayat hati adalah ketika Chris harus menenangkan putranya sambil menangis di dalam kamar mandi umum—momen yang penuh dengan rasa sakit sekaligus ketulusan seorang ayah.
Di sisi lain, Jaden Smith sebagai Christopher berhasil menghadirkan kepolosan dan rasa percaya yang begitu tulus kepada ayahnya, membuat hubungan keduanya terasa begitu nyata dan menyentuh. Interaksi mereka di layar menciptakan kehangatan yang membuat penonton benar-benar merasakan perjuangan yang mereka lalui. Setiap dialog dan ekspresi yang ditampilkan keduanya begitu natural, seolah bukan sekadar akting, melainkan potret nyata dari hubungan seorang ayah dan anak.
Kombinasi akting mereka berdua luar biasa sukses membuat penonton terbawa suasana, merasakan setiap momen perjuangan, harapan, dan kebahagiaan yang mereka alami. Siapkan hati dan tisu, karena ada banyak adegan yang akan membuat mata berkaca-kaca!
3. Pesan Moral Film The Pursuit of Happyness

Scenetorians, film ini adalah pengingat bahwa hidup nggak selalu berjalan mulus, tapi selama kita punya harapan dan kemauan untuk berjuang, nggak ada yang nggak mungkin!
Kerja keras dan kegigihan Chris Gardner dalam The Pursuit of Happyness benar-benar patut dijadikan inspirasi! Bayangkan saja, ia harus menjalani program magang selama enam bulan tanpa digaji, sambil tetap mengurus putranya seorang diri di tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit. Setiap harinya, Chris dihadapkan pada tantangan yang nyaris mustahil—tidak memiliki tempat tinggal tetap, harus tidur di tempat penampungan atau bahkan kamar mandi umum, serta mencari cara untuk tetap memberi makan anaknya di tengah keterbatasan.
Salah satu momen yang paling mencerminkan perjuangannya adalah ketika ia harus berlari mengejar bus sambil membawa alat pemindai medis yang berat, berusaha keras mempertahankan pekerjaannya, sementara pikirannya terus dipenuhi kekhawatiran tentang bagaimana ia bisa bertahan hidup bersama putranya. Meski dunia seolah tidak berpihak padanya, Chris tidak pernah menyerah. Ia terus berusaha, bekerja lebih keras daripada siapa pun, dan membuktikan bahwa ketekunan serta keyakinan pada diri sendiri dapat mengubah nasib seseorang.
Kisahnya memberikan pelajaran berharga bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, tetapi merupakan hasil dari perjuangan, ketahanan, dan tekad yang tak tergoyahkan. The Pursuit of Happyness bukan sekadar film tentang mengejar impian, tetapi juga tentang kekuatan seorang ayah yang rela melakukan apa saja demi masa depan anaknya.
Salah satu kutipan paling berkesan dari film ini adalah, “Don’t ever let someone tell you, you can’t do something. Not even me. You got a dream, you gotta protect it.” Kutipan ini bukan cuma motivasi untuk Christopher tapi juga buat kita semua.
4. Visual dan Musik

Dari sisi visual, film The Pursuit of Happyness ini punya tone yang cukup sederhana, mencerminkan realitas kehidupan Chris yang keras. Nggak ada efek visual yang terlalu mencolok, tapi justru itu yang bikin film ini terasa autentik.
Musik latarnya pun nggak terlalu mencolok, tapi pas banget untuk mendukung atmosfer emosional yang dibangun di sepanjang cerita. Adegan-adegan sunyi dengan ekspresi penuh emosi dari Will Smith diperkuat oleh musik yang mengiringinya dengan lembut.
5. Rating Film
Buat kamu yang penasaran soal rating, The Pursuit of Happyness mendapat skor 8.0/10 di IMDb. Sekilas mungkin terlihat “not bad” tapi menurut kami, film ini punya nilai yang jauh lebih mendalam daripada sekadar angka. The Pursuit of Happyness bukan hanya tentang pencapaian, tapi juga tentang perjalanan emosional yang menyentuh hati. Ini adalah kisah perjuangan yang penuh inspirasi, dan menurut kami wajib ditonton, terutama saat kamu sedang butuh suntikan motivasi atau sekadar pengingat untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
Film ini mengajarkan kita tentang keteguhan hati, harapan yang tak padam, dan betapa pentingnya tidak menyerah meskipun hidup terasa sulit. Kalau kamu sedang merasa lelah atau kehilangan arah, cerita ini bisa menjadi dorongan kuat untuk terus maju dan percaya bahwa hasil manis akan datang di akhir perjuangan.
6. Kesimpulan
The Pursuit of Happyness bukan sekadar film drama biasa. Ini adalah kisah yang menyentuh hati, penuh pelajaran hidup, dan pastinya bisa bikin kita lebih menghargai apa yang kita punya. Film ini mengajarkan kita tentang pentingnya perjuangan, ketekunan, dan cinta kepada keluarga.
Kalau Scenetorians belum pernah nonton, buruan masukin film ini ke watchlist-mu deh! Dan buat kamu yang udah nonton, coba share di kolom komentar, apa adegan favoritmu dari film ini? Apakah kamu juga merasa terinspirasi?
Oh ya, buat kamu yang pengen nonton film ini, kabar baiknya The Pursuit of Happyness tersedia di Netflix! Kalau belum punya akun, kamu bisa langganan sharing akun Netflix bareng teman-temanmu lewat layanan sharing akun dari Scenetorium. Yuk, langganan sekarang dan nikmati film-film terbaik lainnya. See you in the next review, Scenetorians! Keep chasing your dreams, ya!
Baca Juga: Forrest Gump (1994): Kisah Inspiratif tentang Cinta dan Takdir!